Kemarin aku terburu-buru menuju terminal
Lupa membawa pena untuk menulismu di kursi-kursi tunggu yang sepi
Lupa juga membisikkan namamu di ruko-ruko yang berjejer
Kemarin terminal tempatku berdiri
Tidak ada penyambutan untuk kenangan
Pun, tidak ada seringaian ringan dari bising-bising Bus antar kota
Yang sering kali kutatap cemburu kehadirannya
Sebenarnya, aku menghubungimu di Terminal tadi
Keadaan langit di sana langsung tidak baik-baik saja,
Mereka bersemu merah
Menyertakan awan yang sibuk sekali bertanya-tanya
Di terminal tempatku berdiri
Apa harus aku ceritakan ulang
Tentang keadaannya yang sepi saat aku menyapa 'Hai' padamu
Padahal, bisa saja dia akan merecoki saat aku sumringah di balik layar handphone-ku
Tempatku berdiri tadi, kenangannya mulai sesak di sana
Sumenep, 20 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar