Jika ketulusan ada di bibir pantai
Apa debur ombak masih tega sekali merenggut
Jika ketulusan ada di jalan-jalan dengan rambu-rambu yang lengkap
Apa mobil-mobil masih tega melindasnya
Jika ketulusan ini ada lada langit
Apa masih ingin di turunkan tahtanya oleh awan yang kan menangis
Ketulusan ini karat di besi yang tak bisa dibersihkan
Karat di tanganmu
Dan masih bersujud di bibir langit untuk mengenangnya
Ketulusan ini masih mendekap sajadah di tubuhnya
Mulai dipahat doanya yang berbentuk abstrak
Membuat pikiran tersesat
Ketulusan ini larut dengan cangkir teh yang warnanya keruh
Tapi lidah malah enggan sekali memuja kemanisannya
Masih bersujud di pertanyaan laut
Tentang setulus apa ombak menyatakan perasaannya pada bibir pantai
Semanis apa musiknya memikat orang-orang
Yang duduk bersamanya saat mentari jengah
Ketulusan ini bentuknya banyak
Gedung di simpang empat masih tenang merenung
Perihal cinta mentari pada kaca-kacanya
Sumenep, 23 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar