Aku penyair yang sedang kehausan
Beri aku gelas beserta airnya
Jangan penuh
Tenggorokanku sedang sakit untuk mengeluh
Beri aku piring dengan makanannya
Jangan penuh
Gigiku telah banyak kehilangan
Aku sedang kehausan
Meminta untuk mengulur waktu
Menengadah memohon hujan datang
Aku penyair yang kehilangan
Tenggorokanku lama tidak disapa air
Tadi, saat sedikit disentuh
Air mata yang malah keluar
Akhirnya terpenuhi kehausanku
Tapi aku masih penyair yang kehausan itu
Beberapa kali minum dengan gelas kaca
Aku memelukai bibirku sendiri
Kacanya pecah tidak disengaja
Aku juga penyair yang kelaparan
Piringku pernah diisi penuh kemarin
Hari ini aku kelaparan lagi
Mulutku tak karuan
Perutnya menuntut kenyang
Sumenep, 24 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar