Ada riasan yang luntur pipiku
Ada juga warna yang luntur di bajumu
Ada tangan yang menengadah doanya bergemuruh lincah
Langit bersimpuh di pipiku
Yang riasannya telah hilang
Aku kehilangan beberapa perhiasan
Yang biasa kutanyakan kenapa hidupmu terdiam kala dihujani pujian
Padahal doa-doa egois ingin terus sampai ke tubuhmu
Aku menangis hari ini
Doaku cacat
Badannya terluka
Bibir lebam yang tak berdaya
Masih terus menghantam langit saat ingin merebahkan diri di sampingku
Tapi, ada sisi yang terus didukung untuk terus dikunjungi
Tuhan, tangan ini telah lama memegang dada
Berbisik tentang esok yang juga terluka
Berbisik lirih tentang aku yang kehilangan banyak
Doaku cacat di ujung jari
Tanganku juga tinggi mendukung tubuh ini untuk memelukmu
Sumenep, 24 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar