Tidakkah kau ingin melihatku hari ini
Saat aku pulang melewati pekarangan rumahmu
Aku sengaja berkompromi untuk pelan-pelan melangkahkan kaki
Di antara kerinduan sore,
Yang aku harapkan hanya kita yang duduk berdua dengan pikiran yang saling melamar
Kemudian diselingi lidah yang kuat memaksa mengecap manisnya sore
Aku lewat di pekarangan rumahmu untuk bergurau
Bertanya apa hari ini masakanmu tersaji di meja makan
Sedangkan dalam hari riuh gemuruh hasrat tak bisa lagi diundurkan
Tetap ingin tau,
Apa mejamu benar-benar penuh hari ini
Aku lewat depan rindu hari ini
Rumput di depan pintumu ternyata sudah terpangkas
Entah berbentuk apa,
Tapi bentuk samar senyummulah yang paling kentara
Aku izin lewat,
Pagar rumahmu ternyata setinggi mataku yang terhalang
Catnya juga pekat
Sumenep, 26 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar