Ada kaca di matamu
Yang membuat air mata tertawa
Ada duri di pipi
Yang membuat air mata tidak permisi
Ada kaca juga di tubuhmu
Yang tak bisa membuatku memelukmu
Perkataannya yang luntur di bibirmu
Tak bisa kuambil satu persatu
Tubuhmu layu, selayu sorakan semangatku
Ada kaca yang tak meminta ampun
Masih setia di beberapa kalimat pembuka
Masih patuh di kakiku yang tak berhenti maju
Meski sudah,
Di depanku ada tembok yang merengsek
Menyudutkan bibiku agar tidak mendustai perkataanmu
Kaca di tanganmu,
Tamparkan pada titik hitam di atas putih yang mengganggumu
Akhir-akhir ini
Meski awan dihujat
Dimaki janji
Didera lidah tak berduri
Tetap duduk tubuhmu menunggu lelah berlunturan
Di pipi yang bekasnya tak lagi nampak
Pun di bibir, yang samar warnanya
Ada kaca yang tak sabar
Berbincang ringan dengan tangismu
Pamekasan, 08 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar