Saat langitmu menundukkan wajahnya siang ini
jangan biarkan penamu sedih untuk menulis kisahnya
saat sinar mentarimu sedikit berbeda
jangan biarkan kertasmu juga berbeda untuk menampung kisahnya
Jika terpaksa senyummu harus kau lukis
tetap gunakan kuas yang terbaik untuknya
meski berulang kali kamu berbisik,
"Aku tidak mau", katamu
Saat jalanmu hanya tersisa yang berlubang
jangan biarkan kakimu mundur
jika pikiranmu tersesat
tetap gunakan hatimu untuk menjadi pendampingnya
Kita lemah di kesucian yang terus omong kosong
kita sampah di kotak yang membusuk
kita siapa?
meski bukan siapa-siapa
jangan biarkan kamu membusuk di bab akhir kisah-kisah lama
mulai terlupakan,
tidak ada masa yang mengenalmu
Sumenep, 03 September 2022
Komentar
Posting Komentar