Angin di sekitarku hilang
diam-diam dengan lirih undur diri
berbisik pada telinga, aku pamit pergi
menjinjing alasnya, dia rela berdarah kakinya
aku memelukmu lewat air mata
Angin di sekitarku hanya sibuk sendiri
memainkan kisahnya di telingaku
dia diam-diam tidak ingin terlihat renta
aku akan menyanggamu lewat tanganku ini
Kenapa di sekitarku terdiam
apa aku dan kehidupanku harus menyalakan lagu yang sendu nan lirih
apa aku harus di dekatmu agar pulih
aku sudah tidak ada lagi penguat
kataku, pada air mataku
Diam,
sunyi,
senyap,
redup,
aku tersenyum tipis
setipis mahkotamu yang akan diturunkan
aku tersenyum tipis
dalam air matamu yang berusaha memeluk erat
Pamekasan, 31 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar