"BUTUH KELENGKAPAN"
Haruskah ranting patah untuk menangis?
Harus api membakar dulu untuk menciptakan abu?
Haruskah aku korbankan sesuatu?
Katanya sesederhana api yang panas dulu
Tapi ternyata serumit salju untuk membeku
Katanya juga se lapang lapangan
Tapi perlu hijau untuk ada keindahan
Jika hanya satu, maka tidak lengkap
Seperti gambar yang kau buat
Tanpa warna redup sekali
Apa aku harus mengerti?
Jika kalimat masih butuh huruf
Jika mata masih butuh kamu sebagai objeknya
Sumenep, 26 Juli 2022
-----------*****----------
"PENJABARAN"
Warna mawar terlalu merah untuk memujamu
Kelopaknya juga terlalu sempit jika untukmu
Apalagi aku
Aku terlalu rumit untuk sekedar mengutarakan
Serumit angin yang harus berlenggak lenggok meski hanya untuk menyapamu
Serumit awan yang harus hitam demi turun hujan
Tapi bentuk perasaan ini sederhana
Sesederhana sunset yang pergi tanpa pamit
Juga segelap malam yang menjadi latar
Kamu terlalu tinggi untuk kuwarnai biru layaknya langit
Terlalu rumit untuk diapit
Aku siapa untuk itu
Perasaan ini kamu
Kamu yang aku ceritakan berulang kali
Yang aku junjung tinggi
Aku kerdil sekali untuk bisa menyaingi
Sumenep, 26 Juli 2022
---------*****---------
"MEMUJAMU SEMUA IRI"
Jika aku berhasil mendekapmu
Apa yang bisa dikorbankan hujan pada tanah yang kering
Saat aku menjadikanmu satu
Serela apa warna pelangi menjadikanmu tak kosong
Sesederhana apa hujan memeluk bumi
Saat hanya mata yang memujamu sampai membuat semua iri
Aku hanya tanah yang lagi-lagi butuh dirimu
Yang warna coklatnya terlalu pekat untuk menyaingimu
Sumenep, 26 Juli 2022
Komentar
Posting Komentar