Dari jendela buram waktu itu
Aku debu yang bertanya aku siapa
Dari dinding yang menguning sore itu
Aku retak yang bertanya gunaku apa
Di jalanan padat aku menjadi lampu merah
Motormu berhenti tapi tidak betah
Harapanku menempel di helm mu waktu itu
Kamu menghapusnya, katanya mengganggu
Aku pun zebra cross untuk menyebrang
Dan kakimu kasar menyapaku dengan solnya
Melewati garis putihku dengan terburu-buru
Segera pergi tanpa menoleh pada bekas injakanmu di kenanganku
Aku jarak yang bertanya sejauh apa aku telah ada
Aku jalan yang bertanya serumit apa aku disusuri
Aku dinding yang bertanya seputih apa aku menjadi latar di kamarmu
Aku jendela yang kebingungan, pemandangan apa yang bisa aku berikan pada matamu
Sumenep, 10 Januari 2022
Komentar
Posting Komentar