Apa daun yang menguning mengibaratkan jatuh
Apa pintu lapuk mengibaratkan rapuh
Apa bunga yang layu mengibaratkan gugur
Aku bertanya atas dasar kebingungan yang menginginkan jawaban
Dari daun yang kemarin kamu remas
Aku di sini mulai cemas
Kita sudah tidak seperti yang aku kira
Kamu yang mulai menggugurkan satu persatu bunga lalu dilanjutkan menghapus warna
Aku tahu, kita bukan debu yang masih berkesempatan untuk digenggam
Kita hanya angin yang penuh ketidak jelasan
Kita juga bukan lagi siapa-siapa untuk bisa disebut apa
Kita sekarang hanya sebatas ada yang tidak tahu arahnya
Aku salah menaruh kaca di samping jendela
Aku bukan memasangnya
Jadilah dia pecah karena keegoisan angin yang mendera
Aku juga salah menaruh bunga di dalam rumah, dan tidak menyiramnya
Akibatnya dia layu di potnya
Sumenep, 12 November 2021
Komentar
Posting Komentar