"Hal-hal yang tak terduga sering saja terjadi, beberapa memberi kabar bahagia, sisanya bisa saja berisi luka."
------****------
Akan tiba saatnya yang dulunya selalu ada, kini menjadi tidak ada. Yang dulunya tanpa alasan, kini sudah mencari-cari alasan. Siklus yang lumrah terjadi. Orang lama digantikan orang baru. Ada yang datang, ada yang pergi. Tapi masih ada beberapa yang memilih menetap. Yang menetap itulah yang harus dijaga. Mereka memilih setia karena rasa nyaman atau rasa percaya yang sudah diberikan.
Siklus itupun terjadi pada kita. Ya kita yang awalnya seperti orang yang tidak akan pernah punya alasan untuk pergi, kini malah entahlah. Sepertinya kita sendiri telah lupa bahwa pernah berikrar untuk bersama. Yang awalnya terang, kini malah remang dan pudar perlahan.
Orang yang dimabuk cinta lumrah saja berandai-andai, merangkai yang sepertinya sudah pasti. Tapi tidak ada yang tahu kedepannya kan. Buktinya, untuk esok lusanya kita sudah bukan siapa-siapa lagi. Sudah tidak saling menyapa meski hanya di linimasa, apalagi di dunia nyata. Kita orang asing sekarang. Yang dulunya pernah indah, kini hanya sisa kenangannya saja. Manis, kayak kopi. Tapi kopi masih ada pahitnya kan. Jadi begitulah kenangan kita, ada pahit manisnya saat dikenang.
Perihal saat ini, aku tidak tahu. Apa aku sesuka itu dengan siklus ini. Aku menyuruhmu untuk bertahan, kita masih punya jalan keluar tapi mungkin agak sedikit rumit. Tapi aku lupa, kamu bukan tipikal orang yang suka kerumitan. Jadi kamu dengan segera berpamitan. See you good bye. Aku tertawa pada waktu itu. Sambil membesarkan hati ; akan datang yang lebih baik dari yang baik. Nanti.
Ternyata benar, jika ada yang pergi maka akan ada yang datang. Semisterius itu memang alur Tuhan. Yang tak diduga, datang dengan keapa-adaannya. Siklusnya indah jika terus begini. Tapi nyatanya, ada yang harus berperang dulu untuk melupakan. Malah ada yang tidak perlu berbuat apa-apa. Itu tipe orang yang menganut keyakinan ; jika sudah selesai, ya selesai. Tidak perlu diambil pusing.
Singkatnya, ikhlaskan saja yang sudah-sudah. Lalu rentangan tangan untuk menyambut yang lebih menjanjikan.
Catatan, 28 Juli 2021
Komentar
Posting Komentar