"Kenapa kamu menjadi penulis?
Karena tidak ada yang mau mendengarkan, jadi saya akan membuat mereka membaca."
------*****------
"SELAMAT MALAM"
Selamat malam. Dari satu tempat yang disebut tempat ternyaman saat rebah, ada satu impian yang dipahat di dinding-dinding malam. Dalam sekali. Jelas, supaya impiannya juga semakin dalam, dan nantinya akan semangat untuk dicapai. Entah dengan cara apa.
Selamat malam. Dari bingkai jendela sudut rumah. Ada lampu yang redup-redup menyala. Menemani penghuninya mengadu tentang betapa lelahnya dia seharian ini.
Ada yang sibuk berpura-pura akhir-akhir ini. Bukan karena hidup adalah sebuah kepura-puraan. Tapi lebih kepada siapa saja pantas dan tidak. Berpura-pura tidak selamanya tidak jujur. Tapi lebih ke tidak perlu tahu. Kadang kita sudah antusias untuk memberi tahu, tapi kita sering tidak mendapatkan respon yang baik. Lawan dihadapan kita seolah menganggap ini hanya sesuatu yang biasa saja.
Satu hal, jangan meminta dimengerti jika tidak mau mengerti. Hanya sesimpel itu sih. Manusia tidak hanya harus tahu tentang cara berbalas budi, tapi juga harus tahu bagaimana caranya tidak menyakiti hati.
Ekspresi adalah bentuk simpel dari menghargai. Meski ekspresi yang baik, kadang bukan cerminan hati yang baik. Tapi setidaknya ekspresi dapat memberikan suasana yang baik.
Selamat malam. Tidurlah. Kita bukan benda mati yang terus diam. Kita juga bukan mesin pabrik yang terus bekerja. Istirahat adalah sesuatu yang perlu. Tunggu apa lagi, tutup mata, dan jemput mimpi indahmu.
Komentar
Posting Komentar