"Jangan mengulangi kesalahan yang sama. Hanya orang bodoh yang mendorong dirinya sendiri kejurang yang sama untuk kedua kalinya."
----***----
JALAN RAYA
Akhir-akhir ini kita sudah seperti kendaraan di jalan raya saja. Sibuk berlalu-lalang, meski terkadang tak tahu tujuannya kemana. Bahkan di lampu merah, kita menjadi pengemudi yang tidak sabaran menunggu lampu jalan berganti hijau. Padahal mau ditunggu ataupun tidak, dia akan tentang berganti.
Dan saat kita dengan santainya mengemudi, kita sering dicegat oleh kemacetan yang menyebalkan. Membuat laju tersendat. Dan membuat kita sering merutuki matahari, bilang "Betapa panasnya siang ini".
an saat laju kembali normal, kota diberi suguhan hembusan angin yang menyejukkan. Membuat anak rambut di pelipis menari-nari. Tak hanya itu kita Bahkan dimanjakan oleh pemandangan kanan kiri yang menawan. Seketika itu, kita merasa bahwa kebahagiaan bisa diambil dan dimasukkan kedalam kotak kaca. Tapi bukankah tak ada kehidupan yang mulus. Jika diibaratkan jalan, pasti ada tanjakan dan turunan. Dan kali ini kita melewati turunan. Ditambah dengan permukaannya yang penuh dengan kerikil dan berlubang. Ternyata perjalanan kita tak semulus yang dikira.
Tapi berhenti dan menyerah di tengah situasi seperti ini, bukanlah yang harus dipilih. Bukanlah tak semua jalan berlubang, pasti di depan sana jalan yang berasal mulus dan bagus sedang menanti kita. Kita hanya perlu bersabar. Kita lihat apa yang kata sabar hadiahkan untuk kita.
Saat telah sampai ditujuan, kita akan tersenyum mengingat apa-apa yang telah dilalui. Meski tidak mudah, tapi kita tidak bermasalah dengan berlelah-lelah. Untuk esoknya, semuanya akan menjadi memori yang indah.
Komentar
Posting Komentar