Berjalan di terangnya kenyataan
Dasi-dasi tersampir rapi di jabatan
Muka-muka terpampang penuh keyakinan
Janji-janji diumbar menyakinkan
Raga mulai duduk di kursi-kursi
Beban mulai diletakkan pada bahu kanan kiri
Menjalani kewajiban yang tengah dikasihi
Mulai menaruh pasti pada yang menanti
Tangan-tangan seakan diulurkan
Namun nyatanya penuh kepalsuan
Senyum seakan pasti menghangatkan
Namun diam-diam menikam dari belakang
Dia merayap di tengah keramaian
Bersembunyi dari tanya-tanya yang mulai mencurigakan
Mengelak semua tuduhan
Dia yang seharusnya menjadi panutan,
Sekarang menjadi tikus menjijikkan
Percuma janji-janji masa depan
Yang diucap seakan penuh kepastian
Dia rakus melahap milik bawahan
Mulut dusta, ia jadikan jalan menuju kemenangan
Untuk akhir yang bersimbah penyesalan
Catatan, 11 November 2020
-Erka Ray
Komentar
Posting Komentar