Dari malam yang hanya membisu
Merajut cemburu yang merindu cumbu
Dipetiklah bintang satu persatu
Membuat langit kosong dicekik sendu
Angin dingin yang menyelingsing di lapisan kalbu
Sampai pada dasar perih yang kau hantar tempo lalu
Menyergapku didekapanmu yang dihangatkan rindu
Malam temaram sendiri di sana
Rindu bersedih saat mengelilingi rasa
Yang tak kunjung berlabuh jua
Malam temaram memaksa tawa dicampur nista
Berbahagialah engkau yang tiba
Sekedar untuk menyapa saja
Memberi secangkir ceria
Yang berampaskan duka
Air mata hanya menumpang lewat untuk dihapus jejaknya
Sama pula seperti bintang-bintang yang dipaksa turun dari tahtanya.
Malam temaram bersama luka
catatan, 25 Oktober 2020
-Erka Ray
Komentar
Posting Komentar