Agustus,
Di tanganmu kutitip alur ceritaku
Memohon agar kau sudi menulisnya untukku
Agustus,
Di jejakmu
Kutitip sejuta campuran rasa yang tak mampu kubawa pergi dengan jejak ku
Di jejakmu,
Aku jua akan menitip tumpukan rindu yang tak kunjung sampai pada yang kutuju
Agustus,
Di punggungmu aku titip beban pilu
Tak mampu aku untuk menahannya lebih lama dari itu
Agustus,
Di matamu aku titip air mataku yang terkumpul di bulan lalu
Berharap kau mampu menghapusnya untukku
Berharap kau dengan ringan mengganti alasan turunnya air mataku
Agustus,
Padamu kutitip keluh-kesah bulan lalu
Kutitip degup jantung yang tak menentu
Kutitip penglihatanku dari melihat ia yang telah tak bersamaku
Kutitip semua kenyataan yang seakan membunuhku
Agustus,
Di bulan lalu aku menanti akan ketibaanmu
Maka jangan kau hidangkan aku kecewa dengan kehadiranmu
Maka jangan buat aku remuk di waktu yang sebentar itu
Agustus,
Di saat kau mulai menyapaku
Di situlah ia juga beranjak pergi dariku
Di situlah ia tanpa sudi melihat akan kesunyianku
Pada agustus,
Aku akan menghiasimu dengan bunga-bungaku
Apakah mampu untuk memperindah dirimu
Apakah akan sesuai dengan balasanmu untukku
Dan jua izinkan aku
Menjadikanmu salah satu peran penting dalam ceritaku
Catatan, 03 Agustus 2020
Komentar
Posting Komentar