Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

RESENSI NOVEL JANJI KARYA TERE LIYE, Oleh: Erka Ray

Judul Resensi: Sepanjang Janji Digenggam  Judul Buku: Janji Penulis: Tere Liye Bahasa: Indonesia Penerbit: Penerbit Sabak Grip Tahun Terbit: 28 Juli 2021 Jumlah Halaman: 488 halaman ISBN: 9786239726201 Harga Buku: -  Peresensi: Erka Ray* Penulis dengan nama asli Darwis ini terkenal dengan nama pena Tere Liye. Dunia buku dan tulis menulis tentu tidak akan asing lagi. Pria kelahiran Lahat Sumatera Selatan 21 Mei 1979 ini sudah mulai menulis sejak masih sekolah dimulai dari koran-koran lokal. Selain seorang penulis dia juga merupakan seorang Akuntan dan juga lulus Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Tere Liye memilih berbeda dengan penulis lainnya, dengan tidak terlalu mengumbar identitas dan jarang menghadiri seminar, workshop kepenulisan dan lain-lain. Novel Janji ini merupakan novel ke sekian yang telah ditulisnya. Mulai menulis sejak tahun 2005 dengan karya pertamanya yaitu "Hafalan Salat Delisa" yang telah diangkat menjaga film layar lebar. Selain itu j...

CERPEN "MATAHARI ESOK PAGI", Oleh: Erka Ray

Aduh, kenapa bapak baik sekali kepada orang. Lihat, mungkin sudah tak terhitung sepagi ini bapak memberikan semangkuk bakso pada pengemis yang lewat di warung kami. Padahal warung kami sepi karena banyak pesaingnya. Eh, bapak malah memberikan bakso gratis pada orang-orang. "Silahkan dimakan, Bu. Semoga ibu suka dengan bakso di warung saya." Ah, lihat bahkan bapak menyuruh ibu-ibu pengemis itu duduk di warung kami, makan bakso secara cuma-cuma. Dan setiap kali aku bertanya, kenapa bapak selalu memberikan bakso kepada pengemis, kenapa tidak dikasih uang seribuan saja, kan sudah cukup. Atau bapak usir saja, bilang kita tidak punya.  "Tidak ada salahnya bersedekah, Dani. Toh bakso kita banyak kan."  Begitu jawaban bapak.  Lalu aku menyanggah, "Tapi kan pak, warung kita sepi. Tidak setiap hari rame." "Justru siapa tahu dengan bersedekah sehabis ini warung kita rame pembeli kan."  Entahlah, bapak terlalu baik. Padahal belum tentu orang-orang baik pada ...

CERPEN "TUNGGU AKU PULANG", Oleh: Erka Ray (BELUM SELESAI DITULIS)

"Kau tidak bosan duduk di pos ronda ini setiap hari, Ram?"  Itu adalah pertanyaan kesekian yang dilontarkan Nizam teman sebayaku beberapa hari terakhir ini. Agaknya dia sudah bosan melihatku yang setiap pulang sekolah mendatangi pos ronda yang ada di dekat pintu gerbang kampung.  Namaku Ramli dan aku memang selalu mendatangi pos ronda itu setiap pulang sekolah sekitar jam 11 siang, membawa buku-buku pelajaran dan buku-buku cerita. Kadang aku di sana hanya sendirian, kadang ditemani oleh Nizam, Ali dan Bahrul. Saat jam perkiraan menunjukkan setengah dua siang, aku pulang ke rumah, mandi, shalat terus bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah agama sore di belakang rumah. Lalu pulang menjelang Maghrib dari sekolah agama sore itu, mandi lagi dan bersiap-siap untuk pergi mengaji ke surau sampai selepas isya'.  "Ah susah sekali soal yang ini." Bahrul menggerutu di samping Nizam mengacak-acak rambutnya. "Tidak susah, kau saja yang bodoh." Ali santai sekali men...

HUMOR "NASABAH BANK - UANG CALEG - SERANGAN FAJAR", Oleh: Erka Ray

NASABAH BANK Karsani laki laki paruh baya yang berniat mau meminjam uang di bank untuk membangun rumah dan mau nyicil pajero. Pagi, jam setengah 8 karsani datang ke Bank pusat kota yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya yang di desa. Ia membawa semua persyaratan yang diperlukan.  "Permisi, Pak. Ada yang bisa dibantu?" tanya satpam saat sudah berada di Bank sembari membuka pintu. "Saya mau pinjam uang, Pak," jawab Karsani. Lalu satpam memberikan nomor antrian dan mempersilahkan karsani masuk. Setelah menunggu 15 menit akhirnya bagian karsani dipanggil.  "Nomor antrian 073 Silahkan menuju Customer service."   Suara pengumuman menunjuk pada antrian nomor yang dibawa oleh karsani. Segera Karsani menuju customer service dan memberitahukan niatnya ingin meminjam Bank, namun gagal permintaannya ditolak oleh pihak Bank.  Satpam yang melihat Karsani keluar begitu cepat dengan wajah sedih iseng bertanya,  "Loh kok sudah selesai, Pak?"  "Iyaa, Pak. P...