Tuhan, Jika kaca yang bisa kupegang hanya melukai Jadikan aku kayu yang bisa terluka karena api Jika aku sebatas daun yang lapuk Jadikan aku waktu yang bisa menyaksikan prosesnya Aku rela jika harus menangis bersimbah Jika kau jadikan aku kain yang bisa menghapus pipiku yang basah Tuhan, Jika lagi-lagi aku menjadi awan hitam Jadikan aku langit cerah yang rela mengorbankan warnanya Jangan biarkan aku iri pada pelangi yang berwarna Tuhan, Jika kelak kakiku ingin mundur Carikan tanganku pegangan untuk maju Beri aku setitik putih di atas hitam Meski gelap, beri aku sinar meski selarik Aku hanya puisi yang berdusta dibalik kata-katanya Aku majas yang bertopeng sarkasmenya Bait empatku tidak pernah cukup untuk sampai padamu Aku hiperbola yang terlalu berlebihan Tuhan, Jadikan aku seperti keinginanku Sumenep, 01 Agustus 2022