Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

SENANDIKA "SIKLUS KITA" Oleh ; Erka Ray

"Hal-hal yang tak terduga sering saja terjadi, beberapa memberi kabar bahagia, sisanya bisa saja berisi luka."  ------****------ Akan tiba saatnya yang dulunya selalu ada, kini menjadi tidak ada. Yang dulunya tanpa alasan, kini sudah mencari-cari alasan. Siklus yang lumrah terjadi. Orang lama digantikan orang baru. Ada yang datang, ada yang pergi. Tapi masih ada beberapa yang memilih menetap. Yang menetap itulah yang harus dijaga. Mereka memilih setia karena rasa nyaman atau rasa percaya yang sudah diberikan.  Siklus itupun terjadi pada kita. Ya kita yang awalnya seperti orang yang tidak akan pernah punya alasan untuk pergi, kini malah entahlah. Sepertinya kita sendiri telah lupa bahwa pernah berikrar untuk bersama. Yang awalnya terang, kini malah remang dan pudar perlahan.  Orang yang dimabuk cinta lumrah saja berandai-andai, merangkai yang sepertinya sudah pasti. Tapi tidak ada yang tahu kedepannya kan. Buktinya, untuk esok lusanya kita sudah bukan siapa-siapa lagi. Sud...

PUISI "JANGAN DIGANGGU" Oleh ; Erka Ray

Siangku tidur nyenyak tolong jangan ada yang mengganggu dia terlalu bahagia meski tak benar-benar tahu alasannya Dan malamku terjaga tolong jangan membuatnya terlelap dia sedang sibuk bertengkar dengan kegelapannya sendiri biarkan dia yang memutuskan berhenti Siang dan malamku terlalu sibuk meski hanya untuk bertanya kabarku karena baginya itu adalah hal yang tak perlu Ketenangan hariku jangan diganggu Catatan, 18 Juli 2021

PUISI "KATA MALAM" Oleh ; Erka Ray

Aku hanya menjadi pemahat malam ini dari gelap yang kau bubuhi sakit saat mulut terus mengucap sumpah serapah pahit Kata malam, dia minta maaf pada sampai yang tak kunjung usai yang terus meminta dilerai tapi sulit saat mau dituai Malam bermuram saat kutadah tanganku yang awalnya tergenggam katanya aku terlalu palsu mengulur alur yang terus mundur Siapkah malam menjadi pincang karenaku saat cahayanya tanggal satu persatu kata malam, dia tak mau berkorban karenaku Catatan, 17 Juli 2021

SENANDIKA "MASA LALU" Oleh ; Erka Ray

"Ada yang perlu diubah dari diri kita. Dan semuanya harus berawal dari niat kita. Karena niat ibarat fondasi dari sebuah bangunan. Jika fondasinya kokoh, maka bangunannya juga akan kokoh. Tidak akan goyang oleh bising- bising apapun." -----*****----- MASA LALU  Dalam sebuah catatan usang. Aku pernah menulis namamu begitu tebal di sana. Agar untuk menghapusnya menjadi susah. Semua berawal dari tiga huruf yaitu, "Hai" hingga menjadi asal muasal ketimpangan ini. Dari balasan-balasan pendek yang kemudian memanjang. Salahku yang dengan mudah mengikat semuanya pada satu tiang, yang aku kira akan begitu kokoh, yang aku kira akan juga mengikatku dan tak mau melepaskanku.  Entah aku yang salah mengeja kata demi kata, atau kamu yang terlalu banyak mempermainkan kata-kata. Aku kan jadi salah baca. Yang aku kira cinta, ternyata hanya makanan sisa yang tidak enak rasanya. Salahku juga yang terburu-buru menyilahkan tamu baru masuk ke rumahku. Dan dengan bodohnya mengatakan, ...

PUISI "KONSPIRASI SEHARI-HARI" Oleh ; Erka Ray

Kata-kata dipotong tidak rata  Padahal banyak yang berdiri di atas nestapa  Dari jalan yang meminta rata Atau yang meminta rata tapi hanya luarnya saja  Padahal senja semakin dipangkas  Tapi kertas-kertas berwarna terus masuk ke kantong tipis yang seolah bersahaja Kamu yang mengumbar janji di depan kamera Dengan bukti yang tak ada Dari kolong meja  Kamu menyelundup dan duduk tegap Berdasi marga, berjas dusta Menjilat jejak sendiri Tapi kami yang ternistai Dan hari ini, konspirasi menjadi hidangan sehari-hari Perkataan digulung seakan roti Lalu dimakan sendiri  Dan kami mendapat remahannya di sini  Kami mati dicekik dasi-dasi terikat rapi  Kami sesak menghirup ketimpangan kanan kiri  Puisi hanya remah yang berujung sampah  Tapi sampah menipu dan dipajang di gedung megah  Kami yang di bawah hanya bisa resah Suara hanya bisa hilang Dan kami akhirnya malang