Pada daun-daun kuning ada garis-garis yang ku lirik Ada warna coklat yang ku paksa kuat Ada angin yang kupaksa menjatuhkan Tak hanya itu, saat satu persatu pandanganku mengelupas Aku memilih duduk tanpa alas Hanya ada sampah-sampah yang kuinjak Pula rasa harap yang kutitip di matamu Saat angin-angin menyejukkan Aku malah ditusuk oleh sapaannya yang menyakitkan Daun yang kugantung dijatuhkan Apa salah si miskin yang cuma bermodal angan-angan Daunku jatuh ditertawakan Dahanku patah diabaikan Lalu pohonku tumbang tanpa kasih sayang Bodohku menaruhmu dipaling tingginya kedudukan Sumenep, 23 Januari 2022