Langsung ke konten utama

INDONESIA DALAM NOVEL "OISHII JUNGLE" Oleh : Erka Ray

 INDONESIA DALAM NOVEL "OISHII JUNGLE"  -Oleh : Erka Ray

Judul buku : Oishii Jungle

Penulis : Erlita Pratiwi

Penerbit : PT Grasindo

Tahun terbit : 2014

Tebal buku : 194 Halaman

Harga buku : - 


            Penulis Erlita Pratiwi, yang mulai aktif menulis sejak Desember 2008, dan pernah menjadi kontributor di PenulisLepas.com, sebelum akhirnya situs itu tidak aktif lagi. Dia telah banyak melahirkan karya yang dibuat di banyak media, yang salah satunya adalah novel "Oishii Jungle". Di novel ini penulis mengajak para pembacanya untuk lebih mencintai Indonesia, dengan memasukkan beberapa tempat eksotis yang tak kalah indah dengan negara lain. Dibalut dengan cerita fiksi yang dikemas dengan begitu eloknya.

           Terkadang kita membutuhkan seorang wisatawan asing untuk bisa melihat dan menyadari keindahan negeri sendiri. Tapi keindahan sekitar cenderung menjadi sesuatu yang remang, hingga tertutupi oleh yang lebih jelas keberadaannya.

           Dalam novel ini diceritakan, sang tokoh utama yang bernama Shasa begitu menggilai sesuatu yang berbau Jepang. Bahkan demi menonton drama Kabuki di Kabuki-za, Tokyo, Shasa bersusah payah mewujudkan keinginan Akiko yang merupakan teman sekaligus tetangganya yang akan datang dari Jepang untuk berpetualang ke tempat-tempat eksotis di Indonesia yang tidak akan terlupakan seumur hidupnya. Dibantu Era, sahabatnya yang kini satu kampus, dan Heru yang merupakan teman sejak SMP, Shasa mengajak Akiko dan Kenji saudaranya berpetualang melihat kehidupan orang hutan di pedalaman Kalimantan. Tepatnya di Taman Nasional Tanjung Puting.

          Tak hanya itu, di petualangannya menjelajahi alam Kalimantan, menghadirkan sensasi perasaan baru yang tumbuh subur bersama alur cerita yang semakin seru. Hingga di akhir cerita Heru mengungkapkan perasaannya kepada Shasa yang diselipkan pada sebingkai foto kenangan di Pantai Kubu. 

          Kelebihan dari novel ini terletak pada pengangkatan alam Kalimantan yang dijadikan sebagai latar, hingga membuatnya berbeda dari novel-novel yang ramai beredar sekarang, yang cenderung mengangkat tema romansa remaja yang monoton. Serta pemaparan beberapa tempat wisata di Kalimantan, membuat pembaca lebih mengetahui pada surga tersembunyi yang dimiliki Indonesia. Tak hanya itu, di novel ini juga dimasukkan unsur Jepang, seperti halnya beberapa jenis makanan has negeri tirai bambu. Pemakaian bahasa yang santai dan lugas, begitu pas hingga menjadikan membaca mudah memahami isi novel tersebut.

         Kelemahan dari novel ini, cuma terdapat pada bab-bab bagian depan, yang menurut saya agak sedikit bertele-tele. Sesuatu yang tidak perlu, malah dijelaskan dengan sedikit panjang, hingga untuk sampai pada bagian penting dari novel ini menjadi agak lama. 

         Novel ini begitu layak dibaca, dibeli dan dimiliki oleh setiap orang. Bahkan untuk dijadikan bacaan santai, novel ini begitu pas. Sebab novel ini tak hanya menyajikan kisah romansa antar tokoh yang terjalin dengan harmoni, tapi juga memberikan beberapa gambaran kepada kita selaku pembaca mengenai alam Indonesia yang terbentang luas, yang terkadang sering terselip oleh keindahan negeri orang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...