Semilir angin hari ini terlihat usil
Saat aku hendak menuju ke rumahmu
Rumah terakhir
Menerbangkan ujung kerudung
Yang warnanya menyaingi warna langit
Aku kegerahan menuju rumahmu
Tempat beristirahat
Yang terakhir
Duduk di sana
Aku masih berusaha memetik bunga
Yang ingin bersimpuh pada tubuhmu
Yang mulai terkikis masa
Tidak terasa
Dulu kita bertengkar soal pilihan warna
Kamu memilih hitam
Dan aku memilih putih
Namun putih yang ternyata menutupi tubuhmu pada akhirnya
Hingga diproses waktu dengan lebih rinci
Dibungkus beserta sakit dan perihnya
Aku masih duduk santa di rumahmu yang terakhir
Meski angin
Berulang kali meminta pulang
Sudah cukup katanya bungaku di atas tubuhmu
Sumenep, 23 Januari 2023
Komentar
Posting Komentar