Pagi ini seperti biasa, pasar di kotaku sudah mulai ramai dengan kuli angkut yang sibuk mondar mandir mengangkat karung-karung, ibu yang sibuk tawar menawar. Sepagi ini kota kami sudah sibuk. Anak-anak yang akan pergi sekolah. Eh, lupa sekarang hari Minggu, libur.
Berhubung sekarang hari libur, aku membantu ibu berjualan sayuran di pasar. Stand kami sudah rapi sejak jam lima tadi. Ibu sudah berangkat ke pasar sehabis shalat subuh, langsung membereskan semuanya. Aku ikut ke pasar pagi ini. Semenjak bapak meninggal 3 tahun lalu, ibu berjualan sendiri. Kadang kalau hari libur aku ikut menemani, meski tak banyak yang bisa aku bantu karena masih kurang paham soal jual menjual.
"Nak, cabe ya lima ribu," ucap ibu-ibu yang tangannya sudah penuh dengan belanjaan.
Aku langsung cekatan membungkuk cabe.
"Sekalian tambah ini ya, kangkung, tomat, wortel, kubis, sama kacang panjang." Ibu-ibu itu sibuk memilah-milah. Aku membungkusnya. Kusebutkan total harganya, sekian rupiah. Ibu-ibu itu menyerahkan uang pas tanpa perlu kembalian.
"Kecambahnya, Nak, lima ribu saja." Datang lagi ibu-ibu yang hendak berbelanja.
"Ada kemirinya? Sekalian tambah itu ya, sama jahe, bawang merah satu kilo dan kunyit tiga ribu saja." Aku sudah mulai bingung, banyak juga ya. Aku mengambil satu-satu. Yang tidak aku ketahui di ambil alih oleh ibu.
Kegiatan seperti ini terus berlangsung sampai siang. Dagangan ibu laris, sejauh ini banyak yang mampir berbelanja. Pasar ini tutup sekitar jam 12 siang. Saat sampai jam tersebut, aku membantu ibu membereskan sisi sayuran dan yang lainnya untuk dibawa pulang.
"Ini makan, Andi." Ibu menyodorkan bungkus ayam geprek ke depanku yang sedang bersantai di ruang tamu rumah kami. Setelah seharian berjualan ikut Ibu rasa-rasanya duduk santai seperti ini sambil selonjoran begitu nikmat.
"Ibu dapat dari mana," tanyaku sambil mengambil bungkusan itu.
"Tadi Ibu beli. Ayo makan." Ibu membuka mungkin ayam geprek miliknya. Lalu mulai makan menggunakan tangan.
Nikmat sekali makan seperti ini setelah seharian bekerja. Ibu tidak pernah mengeluh setiap hari ini meski tidak ada yang membantunya jualan. Semenjak Bapak meninggal, Ibu yang sepenuhnya jadi tulang punggung keluarga. Aku yang masih kelas 6 SD, hanya bisa membantunya sesekali jika libur.
Malam Ini kami bisa melepas penat setelah seharian bekerja.
Diselesaikan Di Pamekasan, 24 Oktober 2022
Komentar
Posting Komentar